Welcome to My Website

PUASA.... PUASA.... mari kita PUASA...
kata PUASA jangan dipenggal menjadi PUAS AH... kalau kata puasa dipenggal seperti itu,maka sama aja tidak puasa. Puasa berati menahandiri dari makan dan minum dari fajar sampai terbenamnya matahari. Tidak hanya itu, puasa juga berarti menahan hawa nafsu yang tidak baik. jika puasa diartikan PUAS AH.... maka bukan menahan, malah akan memuaskan.... jadi PUASALAH....

5.20.2009

Si Kancil , Pak Tani, Anjing dan Gajah

Pada zaman dahulu ada seorang Pak Tani timun yang kaya. Ia mempunyai sehektar sawah yang sebagian ditanaminya timun. Pada suatu hari ia pergi ke sawah untuk melihat timunnya. Ia sangat senang karena ia melihat timun-timunnya besar-besar. Ia yakin bahwa ia akan mendapat panen yang melimpah tahun ini. Karena Pak Tani melihat timunnya segar dan tidak terserang hama iapun langsung pulang.
Beberapa saat kemudian Si Kancil lewat dekat sawah Pak Tani. Karena ia sangat lapar dan melihat timun-timun yang segar-segar, ia jadi ingin memakanya. Karena ia ketagihan dengan timun Pak Tani yang enak, setiap hari ia pergi kesana untuk memakan timun.
Tiga hari kemudian Pak Tani pergi ke sawah untuk melihat timun-timunnya. Ia sangat terkejut dan marah karena timun-tiunya banyak yang hilang. Ia tak tau siapa yang mencuri timunnya sampai keesokan harinya ia membuat tempat pengintaian untuk mengetahui siapa yang telah mencuri timun-timunnya. Ternyata Pak Tani berhasil menetahui bahwa yang mencuri timun-timunnya adalah Si Kancil. Ketika Si Kancil sedang menikmati timun yang dicurinya, Pak Tani keluar dari persembunyaiannya dan langsung mengejar Si Kancil. Karena Si Kancil sangat kaget dan takut, lalu ia berlari dengan sekuat-kuatnya untuk menghindari Pak Tani. Karena lari Si Kancil sangat cepat, Pak Tani tidak dapat mengejarnya.
Pak tani tidak dapat menunggui sawahnya terus menerus. Ia sangat bingung bagaimana agar timun-timunnya tidak dicuri Si Kancil. Kemudian Pak Tani mendapat sebuah ide yang sangat bagus. Ia membuat boneka dari jerami yang mirip dengannya lalu ia menaruhnya di sawah.
Saat hari pertama boneka itu dipasang, Si Kancil tidak berani mendekati timun-timun Pak tani karena ia mengira bahwa boneka itu adalah Pak Tani. Tetapi pada hari kedua Si Kancil curiga karena Pak Tani tidak berpindah tempat dan ganti baju. Lalu ia memberanikan diri untuk menggoda boneka itu, ia lewat didepan boneka tetapi tidak dikejar. Lalu ia yakin bahwa itu bukanklah Pak Tani. Karena Si Kancil sangat kesal kepada Pak Tani, ia menghancurkan boneka itu sebelum memakan timun-timun Pak Tani.
Keesokan harinya Pak Tani sangat marah dan bingung, harus dengan cara apa lagi Si Kancil itu dapat diusir. Kemudian Pak Tani mendapat ide yang sangat cemerlang. Ia berfikir pasti Si Kancil akan menghancurka boneka itu lagi jika diperbaiki. Jadi, ia melumuri sekujur bonekanya dengan lem yang sangat kuat. Ternyata dugaan Pak Tani benar. Ketika Si Kancil datang untuk makan timun, ia mencoba untuk menghancurkan boneka itu dengan tubuhnya. Tapi apa yang terjadi, dia malah lengket di boneka itu. Beberapa saat kemudian Pak Tani datang dan menangkap Si Kancil. Sebenarnya Si Kancil ingin melarikan diri tetapi lem di boneka itu menahannya. Kemudian Pak Tani membawanya pulang untuk di sembelih.
Sesampainnya di rumah Pak Tani memasukkan Si Kancil ke dalam sebuah kurungan. Si Kancil sangat bingung, pada akhirnya ia melihat anjing peliharaan paktani dan ia mendapatkan sebuah ide yang cemerlang. Ketika Pak Tani pergi ke dalam rumah untuk mengambil pisau untuk menyembelih Si Kancil, Si Kancil memanggil anjing itu dan berkata kepada anjing bahwa ia akan dinikahkan dengan anak Pak Tani. Anjing tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Si Kancil. Lalu Si Kancil berkata bahwa jika anjing itu mau menggantikan Si Kancil di dalam kurungan, maka anjing itu akan dinikahkan dengan anak Pak Tani. Lalu anjing bertanya kepada anjing kenapa Si Kancil tidak mau menikah dengan anak Petani. Si Kancil menjawab bahwa ia masih ingin sendiri untuk menikmati hidup. Anjing yang percaya dengan apa yang dikatakan oleh Si Kancil mau menggantikan Si Kancil di dalam kurungan.
Si Kancil dapat keluar dari kurungan tetapi pada saat yang bersamaan Pak Tani keluar dari rumah dengan membawa pisau. Melihat anjingnya yang di dalam kurungan dan Si Kancil berada di luar kurungan, Pak Tani langsung mengejar Si Kancil. Si Kancil berlari dengan kencang, Pak Tani tidak dapat mengejarnya. Ketika Si Kancil melompat untuk menghindari sebatang kayu yang besar ia terjebur ke dalam sebuah sumur. Pak Tani merasa lega dan kemudian meninggalkan Si Kancil itu di sana.
Kemudian ada seekor gajah yang lewat di dekat sumur itu dan ia melihat Si Kancil di dalam sumur itu dan bertanya kepada Si Kancil mrngapa ia berada di dalam sumur. Si Kancil dengan cerdik menjawab bahwa ia takut karena sebentar lagi langit akan runtuh. Gajah menjadi bingung dan berkata tidak ungkin langit seluas ini akan runtuh dan mengapa orang-orang tidak berlindung seperti Si Kancil itu. Si Kancil menjawab bahwa ia diberi tahu oleh malaikat bahwa hari itu langit akan runtuh dan menyuruh gajah untuk menemaninya jika tidak ingin mati. Gajah yang ketakutan ikut masuk ke dalam sumur. Setelah gajah masuk Si Kancil meminta gajah untuk menaikkan Si Kancil agar dapat keluar dari sumur karena Si Kancil ingin melihat apa yang terjadi di luar. Setelah Si Kancil berhasil keluar, ia pergi meninggalkan gajah di dalam sumur itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

VISITORS

  © Blogger templates style The Original Template by astomshed.blogspot.com 2009

Back to TOP